Powered By Blogger

Minggu, 24 Juni 2012

Keamana dalam server


KEAMANAN
Keamanan merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian sistem informasi. Keamanan dimaksudkan untuk mencegah ancaman dan gangguan terhadap sistem serta untuk mendeteksi dan memperbaiki akibat segala kerusakan sistem.

A.  ANCAMAN TERHADAP SISTEM INFORMASI
Secara garis besar, ancaman terhadap sistem informasi terbagi dua :
1.    Ancaman Aktif
§  Kejahatan terhadap komputer
§  Kecurangan
2.    Ancaman Pasif
§  Kegagalan sistem
§  Kesalahan manusia
§  Bencana alam

Tabel 1. Ancaman terhadap sistem informasi

Macam Ancaman

Contoh

Bencana alam dan politik
·         Gempa bumi, banjir, kebakaran, perang
Kesalahan manusia
·         Kesalahan pemasukkan data
·         Kesalahan penghapusan data
·         Kesalahan operator (salah memberi label pada pita magnetik)
Kegagalan perangkat lunak dan perangkat keras
·         Gangguan listrik
·         Kegagalan peralatan
·         Kegagalan fungsi perangkat lunak
Kecurangan dan kejahatan komputer
·         Penyelewengan aktivitas
·         Penyalahgunaan kartu kredit
·         Sabotase
·         Pengaksesan oleh orang yang tidak berhak
Program yang jahat / usil
·         Virus, cacing (worm), bom waktu, dll.
  
B.  GANGGUAN-GANGGUAN TERHADAP SISTEM INFORMASI
Gangguan-gangguan terhadap sistem informasi dapat dilakukan secara :
1.    Tidak sengaja
Gangguan terhadap sistem informasi yang dilakukan secara tidak sengaja dapat terjadi karena :
a)    Kesalahan teknis (technical errors)
§  Kesalahan perangkat keras (hardware problems)
§  Kesalahan di dalam penulisan sintak perangkat lunak (syntax errors)
§  Kesalahan logika (logical errors)
b)    Gangguan lingkungan (environmental hazards) 
§  Kegagalan arus listrik karena petir
c)    Kesalahan manusia (human errors)

2.    Sengaja
Kegiatan yang disengaja untuk menganggu sistem informasi termasuk dalam kategori :
a)    Computer abuse : adalah kegiatan sengaja yang merusak atau menggangu sistem informasi.
b)    Computer crime (Computer fraud) : adalah kegiatan computer abuse yang melanggar hukum, misalnya membobol sistem komputer. 
c)    Computer related crime : adalah kegiatan menggunakan teknologi komputer untuk melakukan kejahatan, misalnya dengan menggunakan internet untuk membeli barang dengan menggunakan kartu kredit.

Cara Melakukan Gangguan-gangguan Sistem Informasi
Ada tiga cara untuk melakukan gangguan terhadap sistem informasi :
1.    Data Tampering
2.    Penyelewengan program
3.    Penetrasi ke sistem informasi

 Ã˜  Data Tampering atau Data Diddling  
Data Tampering adalah merubah data sebelum, atau selama proses dan sesudah proses dari sistem informasi.
Data diubah sebelum diproses yaitu pada waktu data ditangkap di dokumen dasar atau pada saat diverifikasi sebelum dimasukkan ke sistem informasi.
Data diubah pada saat proses sistem informasi biasanya dilakukan pada saat dimasukkan ke dalam sistem informasi.
Data diubah setelah proses sistem informasi yaitu dengan mengganti nilai keluarannya. Data diubah dapat diganti, dihapus atau ditambah.
 Kegiatan data tampering ini biasanya banyak dilakukan oleh orang dalam perusahaan itu sendiri.

 Ã˜  Penyelewengan Program (Programming Fraud)
Dengan cara ini, program komputer dimodifikasi untuk maksud kejahatan tertentu.
 Teknik-teknik yang termasuk dalam kategori ini adalah :
·         Virus
Virus berupa penggalan kode yang dapat menggandakan dirinya sendiri, dengan cara menyalin kode dan menempelkan ke berkas program yang dapat dieksekusi. Selanjutnya, salinan virus ini akan menjadi aktif jika program yang terinfeksi dijalankan.
 Contoh virus jahat adalah CIH atau virus Chernobyl, yang melakukan penularan melalui e-mail.

·         Cacing (Worm)
Cacing adalah suatu program yang dapat menggandakan dirinya sendiri dengan cepat dan menulari komputer-komputer dalam jaringan.

Contoh worm yang terkenal adalah yang diciptakan oleh Robert Morris pada tahun 1988. Program yang dibuatnya dapat menyusup ke jaringan yang menghubungkan Massachusets Institute of Technology, perusahaan RAND, Ames Research Center-nya NASA, dan sejumlah universitas di Amerika. Worm ini telah menyebar ke 6000 komputer sebelum akhirnya terdeteksi.   

·         Kuda Trojan (Trojan Horse)
Kuda Trojan adalah program komputer yang dirancang agar dapat digunakan untuk menyusup ke dalam sistem.
Sebagai contoh, Trojan Horse dapat menciptakan pemakai dengan wewenang supervisor atau superuser. Pemakai inilah yang nantinya dipakai untuk menyusup ke sistem. Contoh Trojan Horse  yang terkenal adalah program pada Macintosh yang bernama Sexy Ladies HyperCard yang pada tahun 1988 membawa korban dengan janji menyajikan gambar-gambar erotis. Sekalipun janjinya dipenuhi, program ini juga menghapus data pada komputer-komputer yang memuatnya.

·         Round down Technique
Teknik ini merupakan bagian program yang akan membulatkan nilai pecahan ke dalam nilai bulat dan mengumpulkan nilai-nilai pecahan yang dibulatkan tersebut.

Bila diterapkan di bank misalnya, pemrogram dapat membulatkan ke bawah semua biaya bunga yang dibayarkan ke nasabah, dan memasukkan pecahan yang dibulatkan tersebut ke rekeningnya.

·         Salami Slicing
Merupakan bagian program yang memotong sebagian kecil dari nilai transaksi yang besar dan menggumpulkan potongan-potongan ini dalam suatu periode tertentu.

Misalnya suatu akuntan di suatu perusahaan di California menaikkan sedikit secara sistematik biaya-biaya produksi. Bagian-bagian yang dinaikkan ini kemudian dikumpulkan selama periode tertentu dan diambil oleh akuntan tersebut.
 
·         Trapdoor
Adalah kemungkinan tindakan yang tak terantisipasi yang tertinggal dalam program karena ketidaksengajaan. Disebabkan sebuah program tidak terjamin bebas dari kesalahan, kesalahan yang terjadi dapat membuat pemakai yang tak berwenang dapat mengakses sistem dan melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak boleh dan tidak dapat dilakukan.
 
·         Super zapping
Adalah penggunaan tidak sah dari program utiliti Superzap yang dikembangkan oleh IBM untuk melewati beberapa pengendalian-pengendalian sistem yang kemudian melakukan kegiatan tidak legal.

·         Bom Logika atau Bom Waktu (Logic bomb atau Time bomb)
Bom logika atau bom waktu adalah suatu program yang beraksi karena dipicu oleh sesuatu kejadian atau setelah selang waktu berlalu.

Program ini biasanya ditulis oleh orang dalam yang akan mengancam perusahaan atau membalas dendam kepada perusahaan karena sakit hati.

Contoh kasus bom waktu terjadi di USPA, perusahaan asuransi di Forth Worth. Donal Burkson, seorang programmer pada perusahaan tersebut dipecat karena sesuatu hal. Dua hari kemudian, sebuah bom waktu mengaktifkan dirinya sendiri dan menghapus kira-kira 160.000 rekaman-rekaman penting pada komputer perusahaan tersebut.    

 Ã˜  Penetrasi ke Sistem Informasi
Yang termasuk dalam cara ini adalah :
§  Piggybacking
Piggybacking adalah menyadap jalur telekomunikasi dan ikut masuk ke dalam sistem komputer bersama-sama dengan pemakai sistem komputer yang resmi.
§  Masquerading atau Impersonation

Masquerading atau Impersonation yaitu penetrasi ke sistem komputer dengan memakai identitas dan password dari orang lain yang sah. Identitas dan password ini biasanya diperoleh dari orang dalam.

§  Scavenging
Scavenging yaitu penetrasi ke sistem komputer dengan memperoleh identitas dan password dari mencari di dokumen-dokumen perusahaan.

Data identitas dan password diperoleh dari beberapa cara mulai dari mencari dokumen di tempat sampah sampai dengan mencarinya di memori-memori komputer.
§  Eavesdropping
Eavesdropping adalah penyadapan informasi di jalur transmisi privat.
Misalnya adalah yang dilakukan oleh Mark Koenig sebagai konsultan dari GTE. Dia menyadap informasi penting lewat telpon dari nsabah-nasabah Bank of America dan menggunakan informasi tersebut untuk membuat sebanyak 5500 kartu ATM palsu.

Selain cara di atas, metode yang umum digunakan oleh orang dalam melakukan penetrasi ke sistem informasi ada 6 macam (Bodnar dan Hopwood,1993), yaitu:
1.    Pemanipulasian masukkan
Dalam banyak kecurangan terhadap komputer, pemanipulasian masukkan merupakan metode yang paling banyak digunakan, mengingat hal ini dapat dilakukan tanpa memerlukan ketrampilan teknis yang tinggi.
 2.    Penggantian program
Pemanipulasian melalui program dapat dilakukan oleh para spesialis teknologi informasi.
 3.    Penggantian berkas secara langsung
Pengubahan berkas secara langsung umum dilakukan oleh orang yang punya akses secara langsung terhadap basis data.
 4.    Pencurian data
Pencurian data seringkali dilakukan oleh “orang dalam” untuk dijual.
Salah satu kasus yang terjadi pada Encyclopedia Britanica Company. Perusahaan ini menuduh seorang pegawainya menjual daftar nasabah ke sebuah pengiklan direct mail seharga $3 juta.
 5.    Sabotase

Sabotase dapat dilakukan dengan berbagai cara oleh Hacker atau Cracker.

 Hacker       : para ahli komputer  yang  memiliki  kekhususan  dala menjebol keamanan  sistem  komputer  dengan  tujuan publisitas 
Cracker : penjebol sistem komputer yang bertujuan untuk melakukan pencurian atau merusak sistem.

Berbagai teknik yang digunakan untuk melakukan hacking :
·         Denial of Service
Teknik ini dilaksanakan dengan cara membuat permintaan yang sangat banyak terhadap suatu situs, sehingga sistem menjadi macet dan kemudian dengan mencari kelemahan pada sistem, si pelaku melakukan serangan terhadap sistem.
 ·         Sniffer
Teknik ini diimplementasikan dengan membuat program yang dapat melacak paket data seseorang ketika paket tersebut melintasi internet, menangkap password atau menangkap isinya.
 ·         Spoofing
Melakukan pemalsuan alamat e-mail atau web dengan tujuan untuk menjebak pemakai agar memasukkan informasi yang penting seperti password atau nomor kartu kredit.

6.    Penyalahgunaan dan pencurian sumber daya komputasi
Merupakan bentuk pemanfaatan secara ilegal terhadap sumber daya komputasi oleh pegawai dalam rangka menjalankan bisnisnya sendiri.
 



Etika dan Profesionalisme TSI ke 2

1.    Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis ancaman atau gangguan yang ada pada teknologi sistem informasi!
Jawab:
1) Serangan Pasif
Tipe serangan ini adalah analisa trafik, memonitor komunikasi terbuka, memecah kode trafik yang dienkripsi, dan menangkap informasi untuk proses otentifikasi (contohnya password).

2) Serangan Aktif
Tipe serangan ini berupaya membongkar sistem pengamanan, misalnya dengan memasukan kode-kode berbahaya (malicious code), mencuri atau memodifikasi informasi. Sasaran serangan aktif ini termasuk penyusupan ke jaringan backbone, eksploitasi informasi di tempat transit, penetrasi elektronik, dan menghadang ketika pengguna akan melakukan koneksi jarak jauh.

3) Serangan Jarak Dekat
Dalam tipe serangan ini, hacker secara fisik berada dekat dari peranti jaringan, sistem atau fasilitas infrastruktur. Serangan ini bertujuan memodifikasi, mengumpulkan atau memblok akses pada informasi. Tipe serangan jarak dekat ini biasanya dilakukan dengan masuk ke lokasi secara tidak sah.

4) Orang Dalam
Tipe serangan ini bisa diakibatkan oleh orang di dalam organisasi, baik yang disengaja dan tidak disengaja. Jika dilakukan dengan sengaja, tujuannya untuk mencuri, merusak informasi, menggunakan informasi untuk kejahatan atau memblok akses kepada informasi. Serangan orang dalam yang tidak disengaja lebih disebabkan karena kecerobohan pengguna, tidak ada maksud jahat dalam tipe serangan ini.

5) Serangan Distribusi
Dalam tipe serangan ini, hacker dapat menyusupkan sejumlah kode ke produk sehingga membuka celah keamanan yang bisa dimanfaatkan untuk tujuan illegal. Tujuan serangan ini adalah untuk memodifikasi peranti keras atau peranti lunak pada saat produksi di pabrik sehingga bisa disalahgunakan di kemudian hari.

6) CyberCrime
Perkembangan Internet dan umumnya dunia cyber tidak selamanya menghasilkan hal-hal yang postif. Salah satu hal negatif yang merupakan efek sampingannya antara lain adalah kejahatan di dunia cyber atau cybercrime.

2.    Bagaimana cara menanggulangi ancaman atau gangguan tersebut?
Jawab:
1. Pengendalian akses.

Pengendalian akses dapat dicapai dengan tiga langkah, yaitu:

a) Identifikasi pemakai (user identification).

Mula-mula pemakai mengidentifikasikan dirinya sendiri dengan menyediakan sesuatu yang diketahuinya, seperti kata sandi atau password. Identifikasi tersebut dapat mencakup lokasi pemakai, seperti titik masuk jaringan dan hak akses telepon.

b) Pembuktian keaslian pemakai (user authentication).

Setelah melewati identifikasi pertama, pemakai dapat membuktikan hak akses dengan menyediakan sesuatu yang ia punya, seperti kartu id (smart card, token dan identification chip), tanda tangan, suara atau pola ucapan.

c) Otorisasi pemakai (user authorization).

Setelah melewati pemeriksaan identifikasi dan pembuktian keaslian, maka orang tersebut dapat diberi hak wewenang untuk mengakses dan melakukan perubahan dari suatu file atau data.

2. Memantau adanya serangan pada sistem.

Sistem pemantau (monitoring system) digunakan untuk mengetahui adanya penyusup yang masuk kedalam sistem (intruder) atau adanya serangan (attack) dari hacker. sistem ini biasa disebut “intruder detection system” (IDS). Sistem ini dapat memberitahu admin melalui e-mail atau melalui mekanisme lain. Terdapat berbagai cara untuk memantau adanya penyusup. Ada yang bersifat aktif dan pasif. IDS cara yang pasif misalnya dengan melakukan pemantauan pada logfile.

3. Penggunaan enkripsi.

Salah satau mekanisme untuk meningkatkan keamanan sistem yaitu dengan menggunakan teknologi enkripsi data. Data-data yang dikirimkan diubah sedemikian rupa sehingga tidak mudah diketahui oleh orang lain yang tidak berhak.

3.    Apa peranan keamanan jaringan (menggunakan kabel dan wireless) pada teknologi sistem informasi?
Jawab:
Peranan keamanan jaringan (menggunakan kabel dan wireless) pada teknologi sistem informasi ada beberapa metode yang dapat diterapkan. Metode-metode tersebut adalah sebagai berikut:

·         Pembatasan akses pada suatu jaringan

Ada 3 beberapa konsep yang ada dalam pembatasan akses jaringan, yakni

sebagai berikut:

o   Internal Password Authentication

Password yang baik menjadi penting dan sederhana dalam keamanan suatu jaringan. Kebanyakan masalah dalam keamanan jaringan disebabkan karena password yang buruk. Cara yang tepat antara lain dengan menggunakan shadow password dan menonaktifkan TFTP.

o   Server-based password authentication

o   Firewall dan Routing Control

·         Menggunakan metode enkripsi tertentu

Dasar enkripsi cukup sederhana. Pengirim menjalankan fungsi enkripsi pada pesan plaintext, ciphertext yang dihasilkan kemudian dikirimkan lewat jaringan, dan penerima menjalankan fungsi dekripsi (decryption) untuk mendapatkan plaintext semula. Proses enkripsi/dekripsi tergantung pada kunci (key) rahasia yang hanya diketahui oleh pengirim dan penerima. Ketika kunci dan enkripsi ini digunakan, sulit bagi penyadap untuk mematahkan ciphertext, sehingga komunikasi data antara pengirim dan penerima aman.

·         Pemonitoran terjadwal terhadap jaringan

Proses memonitor dan melakukan administrasi terhadap keamanan jaringan dapat dilakukan dengan melakukan pengauditan sistem Log pada server tertentu oleh administrator jaringan. Tujuannya adalah mengidentifikasi gangguan dan ancaman keamanan yang akan terjadi pada jaringan.

4.    Bagaimana cara mengamankan jaringan yang digunakan pada teknologi sistem informasi?
Jawab:
Cara mengamankan jaringan yang digunakan pada teknologi sistem informasi tersebut dapat diatasi menggunakan MikroTik sebagai pengatur lalu lintas data Internet serta melakukan pemfilteran beberapa aplikasi yang dapat mengganggu konektifitas jaringan komputer sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.